Sabtu, 31 Januari 2015

Three Days To Remember


Resensi Novel THREE DAYS TO REMEMBER

Judul Buku                   : Three Days To Remember
Nama Pengarang        : Christina Juzwar
Terbit                          : Maret 2014
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Tebal Buku                  : 240 halaman
Ukuran                                    : 13.5 x 20 cm
Cover                           : Softcover
ISBN                             : 978-602-03-0237-9
No Produk                   : 401 01 14 0026
Harga                          : Rp. 52.000,-

          Novel ini menceritakan tentang kisah cinta yang pernah padam, namun dapat terkuras kembali kenangan selama tiga hari. Terjalin kembali ikatan cinta di antara mereka. Akan tetapi sang cewek menolaknya dengan alasan, ia divonis tumor otak. Sang cowok pun memberikan semangat kepada si cewek, bahwa si cewek akan sembuh. Ikatan cinta mereka yang sangat kuat membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
            Penulis novel menggunakan ilustrasi tentang seorang gadis yang bernama indira, sangat cocok sekali dengan karakternya dalam cerita sebagai gadis yang kaya dan cerewet. Dalam novel, dijelaskan bahwa Indira masih menyukai mantan kekasihnya yang bernama Phillip. Akan tetapi, Phillip bersikap cuek dan dingin kepada Indira. Phillip adalah seorang pemuda yang hidup sederhana, ia baru pulang kuliah dari Singapura karena mendapat beasiswa dari kantor tempat ia bekerja. Saat pulang ke Jakarta, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ia bertemu dengan mantan kekasihnya Indira, hati Phillip sungguh tidak tenang. Wanita yang pernah ia cintai sekaligus membuat hatinya hancur kini muncul kembali.
Penulis menceritakan masa lalu Phillip dengan Indira saat pertama kali bertemu di Pulau Beta, hal ini membuat pembaca tahu dari awal hubungan mereka. Sayangnya, penulis terlalu memaju mundurkan alur sehingga sulit dipahami oleh pembaca novel yang tidak begitu serius membaca. Hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua Indira, karena Phillip hanyalah seorang pemuda sederhana. Karena itulah mereka berdua berpisah. Sesampainya di Jakarta, Phillip merasa jenuh dengan keadaan disekitarnya. Ia berencana mengajak Olaf sahabatnya untuk liburan, akan tetapi Olaf membohonginya dengan memberitahu Indira bahwa mereka akan liburan. Indira memohon kepada Phillip agar mau diajak ke Pulau Beta, tempat yang dulu menyatukan mereka. Ini merupakan permintaan terakhir Indira karena ia akan segera meninggalkan Indonesia dan tak akan kembali. Tak tega menolak, Phillip akhirnya mengikuti permintaan Indira. Sebenarnya Phillip masih memiliki perasaan kepada Indira, namun Phillip takut jika hubungan mereka tidak direstui oleh kedua orang tua Indira.
Selama mereka liburan di Pulau Beta, Indira sering mengalami pusing kepala. Hari ketiga mereka berada di Pulau Beta, keduanya merencanakan untuk pulang. Saat perjalanan pulang, Indira terlihat lemas dan pucat. Sampai didepan rumah Phillip, Indira mendadak pingsan dan itu sangat membuat Phillip khawatir dengan keadaanya. Phillip segera membawa Indira kerumah sakit. Setelah seminggu di rumah sakit, akhirnya Indira tersadar dari pingsannya. Phillip kini tahu mengapa Indira menolaknya. Rahasia besar yang disembunyikan Indira akhirnya terungkap, ia divonis tumor otak. Phillip sedikit kaget mengetahui bahwa Indira divonis tumor otak. Phillip terus menyemangati Indira agar ia mau menjalani operasi agar bisa sembuh dari penyakitnya. Indira menuruti kemauan Phillip untuk operasi. Kini kedua orang tua Indira merestui hubungan Indira dengan Phillip. Indira dengan Phillip akhirnya menikah dan hidup bahagia. Tiga hari kebersamaa mereka di Pulau Beta, mengingatkan kenangan yang pernah terjalin di antara mereka dan berakhir dengan pernikahan yang selama ini mereka inginkan.
            Novel ini sangat menarik bagi kalangan remaja yang beranjak dewasa. Karena di dalam buku ini mengajarkan tentang pengorbanan, kesetiaan dan kasih sayang dalam suatu hubungan. Novel ini terdapat beberapa kisah yang romantis yang membuat saya senyum-senyum J sendiri ketika membaca. Ada juga yang menyedihkan karena hubungan mereka tidak direstui kedua orang tuanya, saya sebagai pembaca ikut terharu membacanya, hampir tidak bisa menahan air mata . Karena itu tidak akan rugi untuk memiliki dan membaca buku ini yang bisa dijadikan hiburan ketika sedang bosan, sekaligus untuk mencari tahu apa arti cinta {} sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar